
SDIT MA’ARIF MAKASSAR — Guna meningkatkan dan mempertahankan kualitas tahsin dan tahfidz santri, SDIT Ma’arif Makassar mengusung tagline “No Day without Al-Qur’an.” Tagline tersebut menjadi tagline yang mengiringi dimulainya Muroja’ah Session yang dilakukan perdana pada hari Kamis (18/8/2022).
Ustad Muh. Anshar Nash, S.Sos., Ketua Tim Jaminan Mutu Qur’an SDIT Ma’arif, mengatakan bahwa program ini dilaksanakan setiap hari di pagi hari sebelum santri masuk kelas.

“Biasanya, pagi hari adalah waktu yang tenang dan pikiran masih jernih. Para ulama menganjurkan agar belajar dan menghapal pada waktu pagi, maka dari itu sebelum santri masuk kelas kami arahkan mereka untuk mengulang-ulang kembali hapalan Qur’an mereka,” terang Anshar.
Sementara itu, Kepala SDIT Ma’arif Makassar, Mubarak Bakry, S.Th.I., M.Th.I., yang ditemui di ruangannya menjelaskan bahwa tagline yang diangkat “No Day without Qur’an” didasarkan pada karakter dan keseharian dari santri SDIT Ma’arif Makassar.

“Santri Ma’arif kesehariannya bersentuhan dengan Al-Qur’an. Pagi hari sebelum masuk kelas sudah bersentuhan dengan Qur’an, pelajaran pertama yang dipelajari sebelum pelajaran lain adalah Al-Qur’an, akhir pekan mereka juga diakhiri dengan berinteraksi dengan Qur’an, yaitu program weekend class. Jadi motto tersebut gambaran keseharian Santri Ma’arif. A day without Al-Qur’an is like a day without oxygen. Sehari tanpa Al-Qur’an itu seperti sehari tanpa oksigen, ” jelas Mubarak panjang lebar.

Sistem muroja’ah yang diterapkan yaitu secara berkelompok. Santri membentuk kelompok terdiri dari 5 orang. Kelompok-kelompok tersebut kemudian mengulang hapalan Qur’an secara bersama.

Berada di tengah-tengah para santri yang sedang membaca Qur’an membuat bulu kuduk merinding, bagaimana tidak, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan secara bersama oleh hampir 300 santri membuat gemuruh lapangan sekolah.
(Kontributor : Jelafghan)